Selasa, 26 Juni 2012

Dampak Buruk angkutan Bajaj



Bajaj adalah nama kendaraan umum roda tiga yang berkeliaran di jalan-jalan ibukota Republik Indonesia, terasa kian meresahkan para pengguna jalan akibat dampak negatif yang terus meningkat seiiring perkembangan jaman dan teknologi. Kalau dulu bajaj bersama becak dibiarkan beroperasi di DKI Jakarta karena belum sempurnanya sistem transportasi, kini harus segera enyah dan para pekerja di sektor tersebut harus diserap pada jenis usaha sejenis atau yang lainnya.

Beberapa Kekurangan/Keburukan Transportasi Umum Bajaj :
1. Membuat Macet/Kemacetan Tambah Parah
Bentuk bodi bajaj yang ramping dan kecil membuat bajaj dengan leluasa mengambil sela-sela kemacetan. Namun pengemudi bajaj yang tidak sabaran terkadang mengambil jalur sepeda motor sehingga akhirnya motor pun ikut kena macet. Tidak mau kalah dengan motor, kadang bajaj mengambil jalur arah berlawanan sehingga jika ada mobil dari arah berlawanan akan menjadi macet total.
2. Polusi Tinggi
Siapa yang tahan berada lama-lama di belakang bajaj yang sedang menyala mesinnya? Asap tebal penuh racun dan gas lemas karbondioksida, karbonmonoksida mengepul keluar dari knalpot bajaj. Motor yang ada di belakang bajaj pun akan sangat terganggu. Tidak hanya pada manusia, tetapi asap gas buang bajaj pun mengganggu udara Jakarta secara keseluruhan sehingga keberadaan bajaj perlu dipertimbangkan kembali.
3. Pengemudi Yang Tidak Patuh Peraturan
Bajaj yang dianggap banyak orang sebagai angkutan umum paling parah membuat para pengemudinya ikut parah. Mereka supir bajaj akan melakukan apa pun demi uang walaupun melanggar hukum lalu lintas. Para pengemudinya saja sekilas terlihat lusuh, dekil, tidak berpendidikan, berantakan, miskin, tidak rapi, dan lain-lain sehingga wajar jika mereka kurang menghargai peraturan lalu-lintas.
4. Kelengkapan Kendaraan dan Mesin Yang Payah
Dari kelakuan di jalan raya sudah sangat menyebalkan, ditambah dengan kelengkapan kendaraan yang kadang tidak berfungsi seperti lampu sein, lampu rem, lampu sorot malam dan lain sebagainya. Selama bajaj bisa jalan digas dan direm itu sudah cukup bagi mereka. Mesin bajaj yang ala kadarnya juga membuat laju bajaj jadi sangat lambat dibandingkan kendaraan lain sehingga menghambat kendaraan lain yang ada di belakangnya.
5. Menambah Stress Pengendara/Pengemudi Lain
Bajaj membuat kepulan asap yang menggangu pernapasan. Bajaj membuat macet dengan menghambat jalur motor. Bajaj penampilan fisiknya buruk. Bajaj jalannya pelan-pelan. Bajaj seenaknya saja melanggar peraturan lalu lintas, suara bajaj berisik menggangu ketentraman warga. Semua itu telah membantu meningkatkan tingkat stress warga DKI Jakarta.
6. Merusak Pemandangan Kota
Bentuk fisik bajaj merah orange biasa yang kuno dan ala kadarnya membuat bajaj jadi benda yang merusak pemandangan ibukota ditambah dengan pengemudinya yang kurang menghargai penampilan. Bajaj tua dan buruk rupa pun kadang masih sering kita jumpai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar