Rabu, 18 Desember 2013

TUGAS SOFTSKILL

 MANAJEMEN PARIWISATA 



NAMA : IDAWATI MANIK
KELAS : 3SA02
NPM : 13611460


DAFTAR ISI


Kata Pengantar        ....................................................              1
BAB I PENDAHULUAN     .............................................    2
I.I            Latar Belakang                   .............................................    2
I.II           Permasalahan                   .............................................    3
I.III         Tujuan                  .....................................................    3
BAB II RINGKASAN           .............................................    4
II.I           Management Pariwisata               .....................................    .        4
II.II         Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Pariwisata                 ................          5
BAB III PENUTUP               ..............................................  6
III.I Kesimpulan                 ......................................................  6


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, adapun penyajian dan penjabaran dalam makalah ini membahas mengenai ”Manajemen Pariwisata”. Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan, kritik dan saran sekecil apapun akan penulis perhatikan dan dipertimbangkan guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan nilai tambah bagi dosen, mahasiswa/i dan teman–teman sekalian.
                                                                                   
JAKARTA , 7 NOVEMBER 2013


  
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
          Berwisata saat ini tidak lagi dipandang sebagai kebutuhan yang tersier, melainkan kebutuhan primer. Berbagai faktor dapat mempengaruhi seseorang untuk mengadakan perjalanan. Kebanyakan orang bepergian atau berwisata dengan tujuan untuk bersenang – senang seperti tujuan wisatawan pada umumnya. Tetapi tidak jarang orang memanfaatkan waktunya untuk bersenang – senang sekaligus menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan tentang sesuatu hal. Dengan kata lain mereka datang ke suatu tempat tidak saja hanya untuk melihat – lihat tetapi memiliki tujuan yang lebih dari itu, yaitu sesuatu yang berharga yang tidak mungkin didapatinya di tempat asalnya. Jadi Perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dipengaruhi oleh faktor dari dalam (diri sendiri) seperti kesehatan pendidikan, keuangan, dan faktor dari luar (apa yang ada di derah tujuan) seperti iklim, letak geografis, special event, dan lain sebagainya.
            Pada suatu jasa diuji dalam setiap penyajian dan pelayanan jika suatu objek tidak mampu memberikan apa yang diharapkan pelanggan, maka pengunjung akan berpikir dua kali untuk datang berwisata.
Pengunjung menciptakan harapan mereka dari pengalaman masa lalu, cerita dari mulut ke mulut dan iklan. Jika pengunjung merasa tidak puas dengan apa yang ada pada objek wisata Pantai Cermin maka merka akan kecewa. Kekecewaan itu akan menimbulkan beberapa kemungkinan yaitu tidak menceritakan pengalamannya berwisata di tempat itu atau menceritakan keburukan dan kebobrokan yang akan mengakibatkan calon pengunjung akan merasa enggan untuk berwisata.
           
Indonesia juga memiliki banyak objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan. Salah satunya adalah objek wisata Pantai Cermin yang terletak di Deli Serdang. Objek wisata ini khas dengan air terjunnya yang indah dan mengesankan untuk dinikmati.
            Keindahan dan kelestarianya cukup membuat para wisatawan merasa puas jika melakukan wisata ke tempat ini. Hanya masih banyak wisatawan yang berasal dari masyarakat lokal maupun luar yang belum  mengenalnya. Hal ini diakibatkan kurangnya kepedulian masyarakat dan pemerintah setempat bahwa pariwisata tersebut dapat meningkatkan pembangunan di daerahnya. Hal ini jelas terlihat dari detrminan kualitas jasa pariwisata yang diberikan masih sangat memprihatinkan.

1.2.  Identifikasi Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana meningkatkan determinan kualitas jasa pada objek wisata Pantai Cermin ?
2.      Adakah determinan kualitas jasa yang dominan yang dapat dilakuakan untuk mengembangkan objek wisata ?

1.3.  Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk meningkatkan determinan kualitas jasa pada objek wisata.
2.      Untuk mengetahui apakah ada determinan kualitas jaya yang dominan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan objek wisata.

BAB II
RINGKASAN

2.1.  MANAJEMEN PARIWISATA
Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya. (Yoeti, 1985, p.9).
Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian. (Kusudianto, 1996, p.11).
 Kepariwisataan dan Pariwisata
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (Yoeti, 1997, p.194). Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. “Tourism is an integrated system and can be viewed in terms of demand and supply. The demand is made up of domestic and international tourist market. The supply is comprised of transportations, tourist attractions and activities, tourist facilities, services and related infrastructure, and information and promotion. Visitors are defined as tourist and the remainder as same-day visitors”.
Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan. Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara. Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta informasi dan promosi.
Pengertian Pariwisata
Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu :
a. Harus bersifat sementara
b. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.
c. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.
Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah. (Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia, hal. 3)


2.2. Prinsip-prinsip Pengelolahan Pariwisata
Prinsipnya  adalah pembangunan pariwisata harus dapat dibangun dengan melibatkan masyarakat lokal , visi pembangunan pariwisata mestinya dirancang berdasarkan ide masyarakat lokal  dan untuk kesejahteraan masyarakat lokal . Pengelolaan kepariwisataan yang telah dibangun mestinya juga melibatkan masyarakat lokal  sehingga masyarakat lokal punya rasa memiliki serta peduli terhadap keberlanjutan pariwisata. Masyarakat lokal  harusnya menjadi pelaku bukan menjadi penonton. Menciptakan keseimbangan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat.  Kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah tujuan yang didasarkan atas kerelaan untuk membentuk kualitas destinasi yang diharapkan oleh wisatawan. Keseimbangan tersebut akan dapat terwujud jika semua pihak dapat bekerjasama dalam satu tujuan sebagai sebuah komunitas yang solid. Komunitas yang dimaksud adalah masyarakat lokal , pemerintah lokal , industri pariwisata, dan organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat di mana destinasi pariwisata dikembangkan. pembangunan harus melibatkan para pemangku kepentingan, dan melibatkan lebih banyak pihak akan mendapatkan input yang lebih baik. Pelibatan para pemangku kepentingan harus dapat menampung pendapat organisasi kemasyarakatan lokal , melibatkan kelompok masyarakat miskin, melibatkan kaum perempuan, melibatkan asosiasi pariwisata, dan kelompok lainnya dalam masyarakat yang berpotensi mempengaruhi jalannya pembangunan. Dalam sosiologi atau ilmu kemasyarakatan, terdapat beberapa kelompok berpengaruh dalam masyarakat, dan jika menghendaki pembangunan pariwisata  di suatu daerah bekelanjutan, mestinya semua kelompok dalam masyarakat dapat dilibatkan untuk menampung segala masukan dan saran-sarannya untuk pembangunan. Harus disadari, setiap saat kelompok berpengaruh dalam masyarakat dapat bertambah atau berkurang jumlahnya seiring dengan berkembangnya kebebasan berdemokrasi.
 Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan adalah  kondisi yang diinginkan dan mungkin menjadi elemen yang paling penting dari manajemen pertumbuhan. Mengembangkan mekanisme yang tepat untuk menggabungkan pandangan berbeda adalah penting untuk keberhasilan pembangunan yang menyesuaikan kepentingan masyarakat dan wisatawan secara bersama-sama (Cleveland dan Hansen, 1994).
                                                                                                                                   
Masing-masing kelompok masyarakat memiliki kebutuhan yang sangat berbeda dalam hal fasilitas perumahan dan pelayanan. Alternatif mekanisme, seperti pertemuan kelompok kecil yang lebih informal, telah digunakan dalam beberapa kasus. Dalam hubungannya dengan proses ini, informasi komunitas yang aktif dan program publisitas (misalnya, melalui talk show radio, newsletter, dll) sering diperlukan untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memberikan masukan dalam proses manajemen pertumbuhan (Gill, 1992).

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN


Kesimpulan yang diperoleh dalam penyusunan ini adalah bahwa suatu masyrakat yang memiliki corak kebudayaan tradisional sangat rentan terhadap pengaruh kebudayaan dari luar. Hal ini dikarenakan pola pikir masyarakat yang masih sangat kurang dan kebudayaan mereka yang dirasa kurang sesuai lagi dengan kehidupan masyarakat yang selalu berkembang sejalan peradaban waktu. Salah satu faktor yang secara tidak langsung berperan memfasilitasi adanya suatu pengaruh kebudayaan dari luar adalah sektor pariwisata. Pada dasarnya kegiatan pariwisata merupakan kegiatan bepergian seorang maupun sekelompok orang dengan tujuan mencari hiburan, penyegaran, kunjungan atau dengan tujuan yang lain. Dan pastinya masyarakat dengan suatu kebudayaan berkunjung ke suatu tempat dengan kebudayaan yang berbeda pula, dan tidak menutup kemungkinan adanya suatru asimilasi maupun akulturasi kebudayaan yang mampu merubah dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat yang didatangi oleh wisatawan. Pariwisata juga sebagai aset Negara Indonesia untuk memajukan Indonesia, membuat lapangan pekerjaan serta banyak sekali wisata kuliner dan budayanya. 

Selasa, 10 Desember 2013

TUGAS SOFTSKILL


NAMA :
1.     IDAWATI MANIK ( 13611460 )
2.     YOHAKIM YORDANUS NAI ( 18611866 )
3.     SHELY RIZKIA M ( 10609047 )


TEMPAT WISATA INDONESIA YANG SERING DI KUNJUNGI OLEH PARA PENGUNJUNG
SEJARAH RAJA AMPAT
Di tinjau dari sisi sejarah,  Kepulauan Raja Ampat di abad ke 15 merupakan bagian dari kekuasaan Kesultanan Tidore, sebuah kerajaan besar yang berpusat di Kepulauan Maluku. Untuk menjalankan pemerintahannya, Kesultanan Tidore ini menunjuk 4 orang Raja lokal untuk berkuasa di pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool yang merupakan 4 pulau terbesar dalam jajaran kepulauan Raja Ampat sampai sekarang ini.  Istilah 4 orang Raja dalam yang memerintah di gugusan kepulauan itulah yang menjadi awal dari nama Raja Ampat.



Kabupaten yang memperingati Hari Ulang Tahun setiap tanggal 9 Mei ini sekarang merupakan sebuah Kabupaten di Propinsi Papua Barat yang dimekarkan dari Kabupaten Sorong pada tahun 2003. Bila kita lihat peta Propinsi Papua Barat maka letak Kabupaten ini terletak di kepulauan sebelah barat paruh burung pulau papua. Kabupaten Raja Ampat terdiri dari kurang lebih 610 pulau yang memiliki panjang total tepi pantai 753 km. Pusat pemerintahan dan sekaligus Ibukota bagi Kabupaten Raja Ampat adalah sebuah kota yang terletak di Pulau Waigeo, yaitu kota Waisai. 

 KELEBIHAN PULAU RAJA AMPAT 


keindahan pulau raja ampat memang tak ada duanya, dengan keindahan yang mempesona memang tak salah jika pulau ini menjadi sangat terkenal dengan keindahannya. Pulau Raja ampat merupakan rangkaian dari empat gugusan pulau yang berdekatan yang terletak di Papua Barat. Meskipun tak terlalu ramai di kunjungi oleh wisatawan. Namun keindahannya Raja ampat  tak kalah dengan Pulau dewata. Ternyata pulau ini mempunyai  Kelebihan dari pualu lainnya, antara lain wisatawan yang datang berkunjug ke pulau ini mereka dapat melakukan berbagai macam aktifitas seperti Diving di  Raja ampat yang merupakan salah satu dari 10 Perairan terbaik untuk diving di dunia.
Kita dapat melihat berbagai jenis ikan laut, manta rays, lumba-lumba, penyu, blue ringed octopus, giant clams, seahorse, wobbegong sharks, dan masih banyak lagi. Dan kita dapat menikmati wisata bawah laut melalui kegiatan selam, anda juga dapat menikmati keindahan terumbu karang dan ikan laut melalui kegiatan snorkeling  di beberapa wilayah di Kepulauan Raja Ampat. Selain keindahan bawah laut, Raja Ampat juga menyajikan keindahan lainnya seperti pesisir pantai yang sangat bersih, konfigurasi karst yang sangat indah, keanekaragaman flora dan fauna seperti berbagai macam spesies burung (bird watching), dan juga dihiasi oleh hutan-hutan yang masih sangat lebat dan hijau. Khusus untuk kegiatan bird watching dapat anda lakukan di Pulau Sawinggrai, Yenbeser, Yenwaupnor dan Gam. Keindahan pantai dapat anda nikmati di hampir semua wilayah Kepulauan Raja Ampat. Selain Pulau Waigeo dan Pantai Waisai, beberapa keindahan pulau-pulau dan pantai juga terdapat di wilayah Teluk Kabui, Teluk Mayalibit, Pantai Waiwo, Kepulauan Wayag dengan konfigurasi karst nya, dan masih banyak lagi.

Keindahan Budaya Raja Ampat
Karnaval Laut, yaitu sajian kebudayaan lokal yang menampilkan tari-tarian dan nyanyian daerah yang ditampilkan di atas perahu yang mengelilingi pesisir pantai. Acara karnaval ini mengundang banyak perhatian media dan kalangan fotografer yang mengambil momen keindahan budaya Raja Ampat.
Tak lupa pula kuliner khas daerah Raja Ampat, seperti papeda yang merupakan salah satu makanan pokok masyarakat berupa olahan sagu, aneka olahan ikan laut seperti kakap merah dan baronang, lalu yang menarik dan salah satu sajian terlezat adalah sate ulat sagu dan cacing laut. Sering pula diadakan seminar dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem dan kekayaan laut Raja Ampat, seminar-seminar seperti ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para penyelam mengenai pentingnya upaya-upaya perlindungan dan konservasi terumbu karang yang dapat dilakukan sambil menyelam. Sore hari kita juga bisa menikmati sunset di Pantai Waiwo. Tempat ini merupakan sebuah pantai yang berada di balik hutan dan karang yang amat besar. Keindahan sunset dapat anda nikmati sembari memberikan makanan pada ikan-ikan laut yang berada di pesisir dermaga pantai.

 PAPEDA

Tarian 


PULAU KOMODO 


SEJARAH KOMODO

Komodo adalah reptil darat terbesar di dunia. Hewan ini termasuk hewan yang terancam punah karena hewan ini merupakan hewan endemik. Endemik berarti, hewan ini hanya hidup di wilayah tertentu. Komodo hanya hidup di sebuah pulau yang bernama Pulau Komodo, Indonesia. Komodo termasuk jenis hewan karnivora, hewan ini memiliki bentuk lidah yang agak memanjang dan bercabang dua pada ujungnya mirip lidah ular. Penelitian menunjukkan bahwa ujung lidah yang bercabang ini berfungsi untuk “mengecap” makanannya. Hewan ini biasanya membuat sarang di bawah tanah.
Komodo merupakan hewan yang sangat unik karena ia memiliki dua cara untuk bereproduksi. Pertama, dengan cara fertilisasi (pembuahan) diantara komodo jantan dan komodo betina. Cara ini merupakan cara reproduksi seksual. Cara kedua adalah dengan melalui “Parthenogenesis”. Cara ini membuat seekor komodo betina menjadi hamil tanpa melalui proses pembuahan. Akan tetapi, “parthenogenesis” mengakibatkan semua telur yang dilahirkan melalui “parthenogenesis” akan menjadi komodo yang selalu berjenis kelamin jantan. “Parthenogenesis” diperkirakan berfungsi untuk mencegah kepunahan komodo.
Banyak orang mengatakan, komodo adalah kerabat dekat dari dinosaurus. Hal ini dilihat dari ditemukannya fosil-fosil dari jenis dinosaurus tertentu yang menunjukkan kemiripan struktur tubuh dengan komodo. Diperkirakan komodo merupakan salah satu dari berbagai “fosil hidup” dan saksi sejarah atas kepunahan dinosaurus. Jika hal ini benar, kemungkinan besar, sistem reproduksi parthenogenesis inilah yang menyebabkan bertahannya spesies ini dari ancaman kepunahan. Sekarang, jumlah populasi komodo sangat kecil, dan spesies ini telah tercatat sebagai salah satu dari ratusan spesies hewan yang terancam punah.

TAMAN NASIONAL KOMODO 

Taman Nasional merupakan penangkaran insitu yang digunakan untuk melindungi suatu spesies yang terancam punah. Salah satu contohnya adalah Taman Nasional Komodo. Di Taman Nasional ini terdapat suatu spesies yang sangat dilindungi dari kepunahannya. Komodo telah lama menjadi binatang yang sangat dilindungi, ini disebabkan sedikit sekali yang masih hidup di bumi ini. Hewan ini hanya terdapat di Kepulauan Flores, Nusa Tenggara, Indonesia. Sedangkan pulau yang paling banyak dihuni oleh hewan ini dinamakan Pulau Komodo. Hewan yang menyerupai kadal besar ini digolongkan hewan yang nyaris punah dengan jumlah populasi kurang dari 4.000 ekor.
Pantai di Pulau Komodo adalah satu dari tujuh pantai di dunia yang memiliki pasir berwarna pink. Dan yang paling penting, pulau ini adalah rumah bagi salah satu hewan langka paling terkenal, Komodo. Hewan karnivora ini adalah kadal terbesar di dunia yang panjangnya bisa mencapai 3 meter dan memiliki berat maksimal 70 kilogram.

PULAU BUNAKEN


Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau SulawesiIndonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi UtaraIndonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia.Taman Nasional Laut Bunaken Manado secara resmi didirikan pada tahun 1991 dan merupakan salah satu taman laut pertama Indonesia. Dan ditunjuk sebagai taman nasional oleh Menteri Kehutanan tahun 1991 dengan luas + 89.065 ha.
Taman laut bunaken terkenal dengan keindahan bawah lautnya, keindahan wisata bawah laut memberikan petualangan yang luar biasa bagi para wisatawan, anda bisa menyelam ( diving ) untuk melihat pesona bawah laut yang mengaggumkan. Tidak lengkap rasanya jika anda tidak menyelam, menyelam adalah cara terbaik untuk melihat keindahan bunaken yang tersohor,  tersedia banyak sekali titik penyelaman, kurang lebih tersedia 23 tempat snorkeling bagi wisatawan. 




Pesona Bawah Laut Bunaken
Sekitar 91 jenis ikan terdapat di perairan Taman Nasional Bunaken, diantaranya goropa (Ephinephelus spilotoceps dan Pseudanthias hypselosoma), ila gasi (Scolopsis bilineatus), ikan kuda gusumi (Hippocampus kuda), oci putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira), dan lain-lain. Jenis moluska seperti kima raksasa (Tridacna gigas), kepala kambing (Cassis cornuta), nautilus berongga (Nautilus pompillius), dan tunikates/ascidian. Kita dapat melihat keindahan terumbu karang dan berbagai jenis ikan, air yang jernih dan dangkal memudahkan anda melihat keadaan bawah laut dari atas perahu atau kapal,  Pada bagian Utara terdiri dari pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Montehage, pulau Siladen, pulau Nain, pulau Nain Kecil, dan sebagian wilayah pesisir Tanjung Pisok. Sedangkan pada bagian Selatan meliputi sebagian pesisir Tanjung Kelapa.

PULAU KARIMUN JAWA



Kepulauan Karimunjawa adalah gugusan 27 pulau yang terdapat di Laut Jawa. Kepulauan ini seluruhnya termasuk dalam Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah. Pada umumnya pulau-pulau itu merupakan hutan tropis dataran rendah, dan hanya 5 pulau yang dihuni oleh penduduk, yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting. Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah sebagai Taman Nasional Karimunjawa. Pulau Karimunjawa memiliki luas wilayah 111.625 hektar, terdiri dari daratan 1.507,7 hektar, dan perairan 110.117,3 hektar.
Berdasarkan cerita legenda yang berkembang di masyarakat sekitar, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang keprihatian Sunan Muria atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya itu untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak “kremun-kremun” (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena terlihat “kremun-kremun”, Sunan Muria kemudian memberi nama “Karimun” untuk pulau itu. 


Keistimewaan 
Dengan kondisi alamnya yang indah dan asri, Karimunjawa menawarkan daya tarik wisata alam yang sungguh mempesona. Tidak berlebihan kiranya bagi pemerintah menetapkan kawasan Karimunjawa sebagai taman nasional karena kawasan ini memang memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Karimunjawa memiliki beberapa jenis flora, yaitu terumbu karang, hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan dataran rendah. Sedangkan kekayaan faunanya terdiri dari rusa dan kera ekor panjang serta fauna akuatik yang terdiri dari 242 jenis ikan hias dan 133 genera akuatik. Selain itu, di lokasi ini terdapat pula jenis fauna langka yang berhabitat di Pulau Burung dan Pulau Geleang, seperti burung elang laut dada putih serta dua jenis penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau.

Selain kekayaan alamnya, keistimewaan Pulau Karimunjawa juga bisa dilihat dari kekayaan budayanya. Sebab, kepulauan ini dihuni oleh penduduk dengan latar belakang etnis yang beragam. Di dalamnya terdapat penduduk dari suku Jawa, Bugis, Makasar, dan Madura. Masyarakat Jawa banyak tinggal di Dukuh Karimun, Dukuh Legon Lele, Dukuh Nyamplungan, dan Dukuh Mrican. Sebagian besar mata pencaharian mereka adalah bertani dan membuat industri rumah tangga, seperti batu bata merah dan minyak kelapa. Masyarakat Bugis dan Makasar sebagian besar bertempat tinggal di Pulau Kemujan, Dukuh Batu Lawang, Dukuh Legon Gede, dan Dukuh Tlogo. Masyarakat Bugis terkenal sebagai pelaut yang ulung, oleh karena itu sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Selain itu, orang Bugis juga terkenal dengan kerajinan sarung tenunnnya yang banyak diminati oleh para wisatawan. Hampir sama dengan masyarakat Bugis, masyarakat Madura pun sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Namun, mereka memiliki kemampuan membuat ikan kering yang tidak bisa dilakukan oleh suku lainnya.
Dengan latar belakang etnis yang beragam itu, penduduk di Karimunjawa tetap mampu menjaga dan mempertahankan kerukunan sosial di antara mereka. Mereka memiliki tradisi atau semacam local wisdom berupa saling tukar-menukar barang (barang konsumsi rumah tangga atau kerajinan) yang dibuat oleh kelompok-kelompok etnis yang tinggal di kawasan ini.      

Lokasi
Kepulauan Karimunjawa terletak di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Di kawasan wisata kepulauan Karimunjawa terdapat sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, seperti hotel, rumah penginapan, restoran/rumah makan, masjid/musholla, kios buah-buahan, kios cenderamata, dan lain-lain. Di samping itu, di kawasan wisata ini juga terdapat tempat penyewaan perlengkapan olahraga bahari, seperti perlengkapan memancing, menyelam, renang, dan kapal penjelajah laut yang dilengkapi kaca pada bagian bawahnya(glass bottom boat) yang berfungsi sebagai tempat untuk melihat keindahan ekosistem bawah laut. Di lokasi wisata ini juga tersedia sarana transportasi antarpulau, yang akan mengantarkan pengunjung berkeliling menikmati keindahan gugusan pulau yang ada di Karimunjawa. Sarana transportasi tersebut merupakan bagian dari perjalanan wisata yang menggunakan perahu motor sewaan. Tarif yang berlaku berkisar antara Rp 250.00 sampai dengan Rp 450.000 tergantung jarak tempuh dan lama pemakaian.
Perjalanan wisata di Kepulauan Karimunjawa terasa kurang lengkap jika pengunjung tidak menyambangi fasilitas akuarium laut yang berada Pulau Menjangan Besar. Di pulau ini, pengunjung dapat menikmati keindahan ikan hias dan kehidupan ikan hiu serta ikan-ikan lainnya dengan nuansa khas yang tidak dapat ditemui di tempat lain.
Keunikan budaya masyarakat Karimunjawa menjadi daya tarik tersendiri. Penduduknya merupakan gabungan dari 3 suku berbeda yaitu Jawa, Bugis, dan Madura yang hidup rukun berdampingan. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan tinggal di pulau terbesar, Pulau Karimunjawa. Dermaga nelayan menjadi tempat ideal untuk menikmati keindahan langit dan laut saat senja tiba. Pulau ini juga dihiasi oleh deretan perbukitan yang menjadi alternatif trekking atau menanti saat-saat terbitnya sang surya.

SETU BABAKAN

Setu Babakan merupakan danau kecil yang berada di wilayah Perkampungan Budaya Betawi. Airnya mengalir dari Sungai Ciliwung dan luasnya mencapai 32 hektar. Orang Betawi menggunakannya untuk perikanan dan pariwisata air. Selain Babakan, perkampungan Betawi itu juga diapit oleh Setu Mangga Bolong. Sejak tahun 2004, Pemda DKI menjadikan perkampungan tersebut sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi untuk melindungi tradisi Betawi.


Ada tiga jenis wisata yang ditawarkan oleh Setu Babakan, yakni:
1.  Wisata Budaya
Setelah memasuki gerbang masuk Bang Pitung, kita akan melewati beberapa rumah khas Betawi di kiri-kanan jalan. Ciri khas yang menonjol dari rumah Betawi adalah adanya hiasan yang mengelilingi langit-langit rumah dan adanya teras untuk ruang keluarga di bagian depan. Untuk menuju danau, kita akan melewati panggung pertunjukan yang menampilkan lenong, ondel-ondel, musik tanjidor, dan sebagainya.
2.  Wisata Alam
Tidak jauh dari panggung pertunjukan, terdapat tangga turun menuju danau. Di sekeliling danau ditanami berbagai pohon yang meneduhkan, sehingga kita bisa duduk atau berpiknik sambil menikmati pemandangan danau. Disana juga terdapat sarana rekreasi air berupa perahu bebek yang dikayuh. Harga tiketnya Rp 5000/orang. Murah dan menggembirakan.
 3.    Wisata Kuliner
Jika haus, di sepanjang pinggiran danau terdapat aneka jajanan murah meriah, seperti es lilin, es dawet, es duren. Kalau lapar, bisa mampir ke semacam foodcourt yang menyajikan berbagai makanan tradisional Betawi seperti kerak telor, laksa, toge goreng, bir pletok. Untuk oleh-oleh, kita juga bisa membeli dodol Betawi. Harganya pun relatif terjangkau.