NAMA : IDAWATI
MANIK
KELAS/NPM :
3SA02 / 13611460
SEJARAH BULUTANGKIS
Masyarakat Indonesia tentu sudah akrab
dengan olahraga bulu tangkis, meski bulu tangkis bukan olah raga asli bangsa
Indonesia.
Olah raga permainan ini berasal dari India. Dulu disebut poona. Tidak ada penjelasan bagaimana dulu poona yang menjadi cikal bakal bulu tangkis dimainkan. Yang jelas, poona terus-menerus mengalami perkembangan, terutama setelah dibawa ke Inggris dan berkembang di Eropa.
Sebelum poona dimainkan di India, masyarakat China kuno pun sudah mengenal olahraga jenis bulu tangkis ini. Di abad ke-5 SM, masyarakat China memainkan ti jian zi, Ti jian zi juga dimainkan seperti bulu tangkis meski ada perbedaannya sedikit. Ti jian zi dimainkan juga dengan kumpulan atau buntalan bulu burung atau semacam bola kok pada permainan bulu tangkis. Tetapi ti jian zi tidak menggunakan alat seperti raket. Buntalan bulu burung itu ditendang seperti permainan sepak bola. Permainan serupa ti jian zi tersebut dalam perkembangannya dimainkan juga di Jepang, India dan Yunani.
Di India inilah olah raga menangkis bulu angsa ini terus berkembang menjadi poona. Di seputar tahun 1600-an Masehi permainan sejenis bulu tangkis terus mengalami perkembangan dan menjadi salah satu permainan anak-anak.
Di India sendiri, sampai menjelang abad ke-19, poona berkembang. Para tentara Inggris yang menduduki India saat itu juga ikut-ikutan memperhatikan permainan tangkis-menangkis bulu burung ini. Mereka mempelajarinya dengan tekun dan bersemangat. Kemudian, ketika para tentara kembali ke tanah airnya di Inggris, bulu tangkis pun ikut terbawa. Di Inggris, bulu tangkis juga mudah digemari..
Karena itu ada yang bilang bahwa asal olahraga bulu tangkis dari Inggris. Padahal kalau dirunut dari sejarahnya, olahraga ini tidak asli Inggris. Tetapi memang, Inggris-lah yang mengembangkan permainan ini menjadi bulu tangkis seperti yang sekarang kita kenal.
Tahun 1863 Duke of Beauford memperkenalkan secara resmi permainan olahraga bulu tangkis di kompleks tempat tinggalnya di Badminton House, di London. Sejak Duke of Beauford memperkenalkan bulu tangkis, klub olah raga itu juga mulai didirikan. Saat itu hanya kalangan orang elite atau bangsawan yang boleh bermain bulu tangkis. Itu berlangsung sampai akhir abad ke-19.
Seiring dengan berjalannya waktu, bulu tangkis berkembang dengan aturan-aturan permainan yang dipakai dalam pertandingan seperti sekarang ini. Berhubung di Inggris olah raga ini diresmikan di daerah Badminton, maka sampai hari ini semua orang di dunia mengenal olahraga bulu tangkis sama dengan badminton. Tahun 1934, berdiri Persatuan Bulu Tangkis Dunia atau International Badminton Federation (IBF).
Jika dilihat riwayat bulu tangkis seperti di atas, China tak asing dengan olah raga tepok bulu ini. Prestasinya pun, baik pria maupun wanitanya sulit ditembus oleh pemain dari negeri-negeri lain yang ada di dunia ini! Ada banyak faktor yang menyebabkan prestasi mereka kini gemilang. Yang pasti mereka terkait dengan cikal bakal olah raga ini. Namun mesti terkait dalam riwayat munculnya bulu tangkis dan juga memiliki penduduk yang banyak, tidak serta merta mempunyai prestasi yang gemilang juga.
Olah raga permainan ini berasal dari India. Dulu disebut poona. Tidak ada penjelasan bagaimana dulu poona yang menjadi cikal bakal bulu tangkis dimainkan. Yang jelas, poona terus-menerus mengalami perkembangan, terutama setelah dibawa ke Inggris dan berkembang di Eropa.
Sebelum poona dimainkan di India, masyarakat China kuno pun sudah mengenal olahraga jenis bulu tangkis ini. Di abad ke-5 SM, masyarakat China memainkan ti jian zi, Ti jian zi juga dimainkan seperti bulu tangkis meski ada perbedaannya sedikit. Ti jian zi dimainkan juga dengan kumpulan atau buntalan bulu burung atau semacam bola kok pada permainan bulu tangkis. Tetapi ti jian zi tidak menggunakan alat seperti raket. Buntalan bulu burung itu ditendang seperti permainan sepak bola. Permainan serupa ti jian zi tersebut dalam perkembangannya dimainkan juga di Jepang, India dan Yunani.
Di India inilah olah raga menangkis bulu angsa ini terus berkembang menjadi poona. Di seputar tahun 1600-an Masehi permainan sejenis bulu tangkis terus mengalami perkembangan dan menjadi salah satu permainan anak-anak.
Di India sendiri, sampai menjelang abad ke-19, poona berkembang. Para tentara Inggris yang menduduki India saat itu juga ikut-ikutan memperhatikan permainan tangkis-menangkis bulu burung ini. Mereka mempelajarinya dengan tekun dan bersemangat. Kemudian, ketika para tentara kembali ke tanah airnya di Inggris, bulu tangkis pun ikut terbawa. Di Inggris, bulu tangkis juga mudah digemari..
Karena itu ada yang bilang bahwa asal olahraga bulu tangkis dari Inggris. Padahal kalau dirunut dari sejarahnya, olahraga ini tidak asli Inggris. Tetapi memang, Inggris-lah yang mengembangkan permainan ini menjadi bulu tangkis seperti yang sekarang kita kenal.
Tahun 1863 Duke of Beauford memperkenalkan secara resmi permainan olahraga bulu tangkis di kompleks tempat tinggalnya di Badminton House, di London. Sejak Duke of Beauford memperkenalkan bulu tangkis, klub olah raga itu juga mulai didirikan. Saat itu hanya kalangan orang elite atau bangsawan yang boleh bermain bulu tangkis. Itu berlangsung sampai akhir abad ke-19.
Seiring dengan berjalannya waktu, bulu tangkis berkembang dengan aturan-aturan permainan yang dipakai dalam pertandingan seperti sekarang ini. Berhubung di Inggris olah raga ini diresmikan di daerah Badminton, maka sampai hari ini semua orang di dunia mengenal olahraga bulu tangkis sama dengan badminton. Tahun 1934, berdiri Persatuan Bulu Tangkis Dunia atau International Badminton Federation (IBF).
Jika dilihat riwayat bulu tangkis seperti di atas, China tak asing dengan olah raga tepok bulu ini. Prestasinya pun, baik pria maupun wanitanya sulit ditembus oleh pemain dari negeri-negeri lain yang ada di dunia ini! Ada banyak faktor yang menyebabkan prestasi mereka kini gemilang. Yang pasti mereka terkait dengan cikal bakal olah raga ini. Namun mesti terkait dalam riwayat munculnya bulu tangkis dan juga memiliki penduduk yang banyak, tidak serta merta mempunyai prestasi yang gemilang juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar